Popularitas Pangeran Harry di Amerika Serikat Menurun

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah jajak pendapat terbaru di Amerika Serikat mengungkapkan popularitas Pangeran Harry di kalangan warga Amerika Serikat turun setelah perilisan buku memoarnya yang berjudul ‘Spare’.

Dalam jajak pendapat untuk Newsweek, perusahaan konsultan Redfield & Wilton mengumpulkan data dari 2 ribu responden di Amerika Serikat, yang memenuhi syarat mengikut jajak pendapat ini pada 16 Januari 2023 atau berselang beberapa hari setelah buku Harry terbit.

Survei itu mencatat, sebanyak 31 persen responden beranggapan mereka menyukai Pangeran Harry. Sementara 38 persen mengatakan mereka tidak menyukainya. Popularitas dia menurun drastis dalam satu bulan. Sebab pada survei yang sama pada Desember lalu, selisih penerimaan unggul lebih dari 30 persen.

Baca juga: Pramugari Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Sempat Dilarang Ayahnya Bekerja

Pangeran William, Kate Middleton dan Pangran Harry, memberikan semangat pada peserta lomba lari London Marathon di London, 23 April 2017. Acara ini diadakan guna mengatasi stigma, meningkatkan kesadaran, dan memberikan bantuan penting bagi orang-orang dengan masalah kesehatan mental. REUTERS/Matt Dunham/Pool

Sedangkan responden lain terus mengkritik buku sang duke dalam jajak pendapat terbaru. Sebanyak 44 persen dari mereka mengatakan memoarnya tidak perlu memasukkan begitu banyak detail tentang kehidupan pribadinya. Di sisi lain, 26 persen responden mengatakan dia berhak mempublikasikan informasi ini.

Popularitas Meghan Markle juga berubah dalam sebulan. Penerimaan publik pada istri Pangeran Harry yang semula +23 menjadi -13 atau turun 36 poin. Hasil ini terjadi setelah 26 persen responden memandang Duchess dengan baik dan 39 persen mengatakan mereka memandangnya dengan tidak baik.

Survei tersebut juga melihat bagaimana pendapat warga Amerika tentang pasangan itu berubah setelah Spare diterbitkan. Ketika ditanya pertanyaan ini, 16 persen surveyor mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih positif tentang Harry.

Sedangkan 24 persen mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih negatif tentang dia. Ada 37 persen berpendapat, Harry tidak berubah setelah bukunya dirilis.

Untuk Meghan, sebanyak 16 persen responden mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih positif tentangnya. Sementara 23 persen mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih negatif; 38 persen mengatakan pendapat mereka tentang dia tidak berubah.

Menurut Newsweek, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa Meghan dan Harry “telah mengasingkan pasar inti di antara orang Amerika berusia 18-24 tahun. Publikasi tersebut juga melihat secara khusus pendapat Generasi Z, menemukan bahwa 26 persen memandang Meghan secara positif sementara 34 persen memandangnya secara negatif.

Ini bukan satu-satunya jajak pendapat yang memeriksa popularitas Duke dan Duchess of Sussex sejak rilis Spare. Menurut survei baru yang dilakukan oleh YouGov, 47 persen responden memiliki pendapat yang sangat atau agak tidak baik tentang Harry. Di sisi lain, 34 persen memiliki pendapat yang sangat atau agak tidak baik tentangnya.

Tingkat popularitas Meghan memiliki hasil yang serupa dalam survei YouGov seperti yang dia lakukan dengan Newsweek. Dalam survei YouGov, 44 persen responden mengaku memiliki pendapat yang sangat atau agak tidak menyenangkan tentangnya dan 36 persen memiliki pendapat yang sangat atau agak tidak menyenangkan tentangnya.

Data YouGov juga menemukan bahwa Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, adalah bangsawan Inggris paling populer di kalangan orang Amerika.

Di luar Amerika Serikat, tingkat popularitas Harry anjlok, seperti misalnya di Inggris. Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Ipsos Mori yang dibagikan melalui The Telegraph, peringkat Harry turun tujuh persen sejak penerbitan bukunya. Popularitas saudara laki-lakinya anjlok dan turun delapan poin persentase.

  

Dalam memoarnya, Harry membuat banyak pengungkapan tentang hubungannya dengan saudara laki-lakinya, termasuk perincian tentang dugaan gangguan fisik di mana William mendorongnya ke tanah.

Buku Spare,telah terjual lebih dari 3,2 juta eksemplar di seluruh dunia hanya dalam sepekan. Rekor penjualan ini membuat Spare berada di antara buku memoar terlaris sepanjang masa.

THE INDEPENDENT | CHANNEL NEWS ASIA

Baca juga: Pushpa Kamal Dahal Terpilih Lagi Jadi Perdana Menteri Nepal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *