Cuaca Tak Menentu, Begini Tip Menjaga Kulit Tetap Sehat

JawaPos.com–Di kondisi cuaca Surabaya yang tak menentu ketika pagi hingga siang hari matahari terik sekali, tapi tiba-tiba sore hari hujan deras. Nah, situasi seperti itu ternyata bisa memicu kulit menjadi kering. Berikut tip menjaga kulit supaya tetap chill dan sehat dari content creator asal Surabaya Stefani Gabriela.

Ditemui saat grand opening Lunesse, Stefani Gabriela mengatakan, selain rajin memakai skin care lengkap, jangan lupa jaga kebersihan. Setelah bepergian wajib cuci muka. Sebelum tidur, dia menyarankan untuk membersihkan muka.

Skin care yang melembapkan atau calming (melembapkan). Iklim begini rawan kulit dehidrasi,” kata Stefani Gabriela, Sabtu (28/1).

Meski dalam kondisi mendung dan hujan, Stefani Gabriela menuturkan, dirinya tak pernah absen untuk mengoleskan sun screen. Selain paparan dari sinar matahari, menurut dia, paparan dari cahaya gadget juga mengintai kesehatan kulit. Terutama kulit di wajah.

Karena itu, lanjut dia, pilih skin care yang bisa melindungi kulit dari paparan gadget. Berbicara mengenai sun screen, dia mengungkapkan, dirinya selalu reapply setiap tiga jam sekali. Termasuk ketika dirinya beraktivitas di dalam ruangan.

”Meski paparan sinar matahari itu masuk ke dalam ruangan lewat kaca misalnya. Itu tetap bahaya juga buat kulit,” papar Stefani Gabriela.

Selain rutin menggunakan berbagai skin care, Stefani juga wajib mengonsumsi makanan dan menjaga kebutuhan air mineral yang cukup. Dalam sehari, dia bisa menghabiskan air lebih dari dua liter. Untuk urusan makanan, dia menerapkan sistem 80 persen makanan sehat dan 20 persen makanan yang sesuai kesukaannya.

Brand Manager Lunesse Erika Suhadi menuturkan, menjaga kulit agar tetap sehat bisa dimulai sejak dini. Misal, usia remaja. Pada kondisi cuaca yang tak menantu, para remaja perlu menjaga skin barrier dulu.

”Pertama kali pakai skin care coba pakai facial wash yang tidak bikin kulit kering. Karena remaja pasti sering pegang handphone juga rutin pakai sun screen perlindungan khusus anti blue light,” papar Erika Suhadi.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Dimas Nur Aprianto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *